Adsense Link 728 X 15;

Tak Mudah Menjual Koran

Posted by selaluadadisiniuntukmu Jumat, 10 Februari 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300
Tak Mudah Menjual Koran

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Zainal Arifin M Nur/Safriadi Syahbuddin

"Di bawah terik matahari pagi dan asap knalpot kendaraan pagi, mereka terlihat agak canggung menawarkan koran kepada pembeli. Mereka mencoba merasakan, merekam, dan menghayati bagaimana kerja para loper sebagai ujung tombak kesuksesan sebuah media."



KAMIS, 9 Februari 2012, Harian Serambi Indonesia genap berusia 23 tahun (9 Februari 1989-9 Februari 2012). Seperti tahun-tahun sebelumnya, HUT ke-23 ini juga diperingati dengan sederhana. Para karyawan Serambi Group (Harian Serambi Indonesia, Prohaba, Serambi FM, Serambi Online, Percetakan AMG, dan toko buku Zikra), larut dalam doa dan syukuran di halaman Mabes Serambi, Jl. Lambaro KM 4-5, Meunasah Manyang PA, Aceh Besar-Banda Aceh.
 
Pimpinan Umum H Sjamsul Kahar dalam sambutannya mengulang kembali secara ringkas sejarah lahirnya Serambi, serta berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk konflik bersenjata dan bencana tsunami terbesar di abad ini. Pak Sjamsul (begitu kami menyapa) berharap semua itu menjadi lecutan untuk mempersembahkan yang terbaik bagi pembaca, dengan tetap mempertahankan motto "independen dan kredibel".

Selain Sjamsul Kahar, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan dan karyawan Serambi Group. Di antranya ada Pemimpin Redaksi Mawardi Ibrahim, Pemimpin Perusahaan Mohd Din, Redaktur Pelaksana (Redpel) Serambi Indonesia Yarmen Dinamika, beserta dua Waredpel, M Nasir Nurdin dan Asnawi Kumar, Redaktur Pelaksana Prohaba Nurdinsyam, dan sejumlah unsur pimpinan lainnya.

Namun, selain acara seremonial itu, ada yang berbeda dalam peringatan HUT tahun ini. Pada pagi harinya, sejumlah karyawan Serambi, termasuk jajaran menejer, ramai-ramai turun ke jalan, menjadi loper koran dadakan.

Dengan baju seragam Serambi Indonesia yang dipakai setiap hari Kamis, dan topi pet di kepala, para loper dadakan ini menjajakan koran di sejumlah persimpangan, seperti Simpang Surabaya, Simpang Lima, Jambo Tape, dan Simpang PDAM Lampriek.

Kehadiran para "loper kantoran" ini sempat menarik perhatian para pengguna jalan. Bahkan, foto-foto menejer Serambi Indonesia yang berubah profesi menjadi loper koran, beredar di beberapa grup Blackberry. "Ada apa bang, kok penjual korannya pada ganteng-ganteng semua," tanya seorang ibu rumah tangga, yang langsung manggut-manggut saat diberi penjelasan.

Terima kasih bang loper   

Hari Teguh Patria (Menejer Radio Serambi FM) dan Erlizar Rusli (Menejer Umum/PSDM Serambi Indonesia) adalah dua di antara puluhan karyawan Serambi yang menjadi loper pada hari Kamis (9/2) itu. Pagi itu, kedua petinggi Serambi ini  mendapat jatah menjadi loper di kawasan lampu merah Simpang Surabaya.

Di bawah terik matahari pagi dan asap knalpot kendaraan pagi, mereka terlihat agak canggung menawarkan koran kepada pembeli. Mereka mencoba merasakan, merekam, dan menghayati bagaimana kerja para loper sebagai ujung tombak kesuksesan sebuah media.

"Menjual koran di lampu merah merupakan pengalaman pertama bagi saya. Saya menjadi tahu bagaimana perjuangan para loper koran. Ternyata sangat susah menjual koran dibanding membuat berita. Tangan jadi pegal karena membawa puluhan eks koran. Terlebih bila menghadapi penolakan dari calon pembeli," ungkap Hari Teguh Patria menceritakan pengalamannya.

"Tapi ini bagus bagi kita, sehingga kita bisa terpacu membuat konten koran dengan baik agar koran Serambi Grup laris di pasar. Bisa anda bayangkan, bila konten kita jelek, bagaimana kita menjualnya," imbuh putra almarhum M Nourhalidyn, salah satu perintis/pendiri Harian Serambi Indonesia ini.

Pengalaman senada juga diutarakan Menejer PSDM Erlizar Rusli. "Saya mendapatkan pengalaman baru yang sangat menarik. Bisa merasakan bagaimana loper berpanas-panasan menjual koran," ungkap si penyandang gelar SH MH ini.

Selain mereka, para menejer lainnya juga ikut turun menjadi loper. Mereka adalah Menejer Sirkulasi M Jafar, Menejer Keuangan Budi Safatul Anam, Menejer Percetakan Fauzan Azwady, dan Menejer Percetakan Umum Firdaus D.

Teguh, Erlizar, juga para menejer lainnya mengaku sangat kagum dengan kerja dan kesabaran para loper ketika menawarkan koran kepada calon pembeli. "Saya menjadi kagum dengan loper. Terima kasih telah menjadi bagian Serambi Indonesia Grup. Tanpa mereka dan pembaca, kita tak ada apa-apanya," ungkap Hari Teguh Patria.(***)

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar