Adsense Link 728 X 15;

Uang ke Ruangan Koster Dibungkus Kardus Printer dan Kardus Rokok

Posted by selaluadadisiniuntukmu Jumat, 27 Januari 2012 0 komentar
Adsense Content. recommended 336 X 300
Uang ke Ruangan Koster Dibungkus Kardus Printer dan Kardus Rokok

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Miliaran uang dari Permai Grup, perusahaan milik Muhammad Nazaruddin, disebut mengalir ke Dewan Perwakilan Rakyat. Uang diantarkan dua kali ke ruangan anggota Badan Anggaran DPR, I Wayan Koster sekitar Mei 2010. Pengantar uang itu, Luthfi Ardiansyah, menuturkan kronologi pemberian uang tersebut saat bersaksi untuk Muhammad Nazaruddin, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (27/1/2012) malam.


Luthfi adalah supir Yulianis, Wakil Direktur Keuangan PT Permai Grup. Menurut Luthfi, pada 5 Mei 2012 pagi, dia diperintah Yulianis mengantarkan sejumlah uang ke DPR. "Tolong anter uang ke gedung DPR, dikasih ke siapanya, tanya Bu Rosa," katanya menirukan Yulianis saat itu.


Kemudian Luthfi mengantarkan uang yang dikemas dalam sebuah kardus printer itu ke gedung parlemen, Senayan, Jakarta. Sesampainya di sana, Luthfi menghubungi Rosa. Melalui pesan singkat, Rosa memerintahkan Luthfi agar mengantar uang ke ruangan Wayan Koster di lantai enam gedung DPR.


"Saya tahu ruangannya setelah sampai di lokasi. Saya hubungin Bu Rosa untuk kasih ke siapanya. 'Bu saya Luthfi, saya sudah di gedung DPR, ini titipannya mau dikasih siapa'," tuturnya.


Lalu, dengan bantuan petugas keamanan DPR, Luthfi berhasil menemukan ruang Wayan Koster. Kepada petugas keamanan DPR, Luthfi mengaku akan mengantarkan printer ke Wayan. Setelah tiba di ruangan Koster, Luthfi mengaku diterima seorang staf.


"Saya bilangnya 'ini ada titipan dari Bu Rosa'," tuturnya. Mendengar ucapan Luthfi tersebut, staf Wayan itu langsung masuk ke dalam ruangan. Beberapa lama kemudian, staf yang dia lupa namanya itu keluar dan menerima kardus printer berisi uang tersebut.


Luthfi mengatakan, ada tanda terima yang ditandatangani staf tersebut. Pada sore harinya, Luthfi diperintahkan Yulianis kembali mengantarkan uang ke DPR. Kali ini, uang dibungkus dengan sebuah kardus rokok Gudang Garam. "Bu Yulianis bilang, 'tolong anterin lagi ke gedung DPR'," ujarnya, menirukan perintah Yulianis.


Luthfi pun turut memasukkan uang yang diketahuinya sebanyak Rp 3 miliar itu ke dalam kardus. "Gede mana yang printer dengan Gudang Garam?" tanya ketua majelis hakim, Dharmawati Ningsih. "Lebih besar Gudang Garam," jawab Luthfi.


Uang sebanyak itu, kata Luthfi, dimasukkan ke dalam kardus rokok di ruangan Yulianis, di kantor Permai Grup. Setelah dikemas, uang diantarkan ke ruangan Koster di gedung DPR. Kali ini, Luthfi membawa masuk uang melalui basement, tidak lewat pintu utama. Dia dipesankan bahwa nanti akan ada orang yang menunggu di basement.


"Sudah janji, dari Bu Yulianis bilang, nanti di basement sudah ada yang tunggu," ungkapnya. Entah siapa orang yang menunggu Luthfi ini, kepada Luthfi orang tersebut menanyakan titipan uang itu. "Titipannya Bu Rosa ya?" ucap Luthi menirukan orang tersebut. Kemudian, dengan diantar orang itu, Luthfi membawa kardus berisi uang ke ruangan Koster.


Sebelumnya, tiga orang saksi Nazaruddin mengatakan adanya aliran dana Grup Permai senilai Rp 5 miliar ke Wayan Koster dan Angelina Sondakh. Mereka yang mengatakan hal itu adalah Mindo Rosalina Manulang, Yulianis, serta Oktarina Furi.

Adsense Content. bottom of article

0 komentar:

Posting Komentar